Part 1. Diagnosa faktur pelvis (trauma tulang pinggul ) Penyakit yang sifatnya seperti Bom waktu


 Juli 2022

Akhirnya suami ambil cuti dan mau ikut saran istrinya buat periksa kondisi kakinya yang semakin parah, rasa sakit yang tidak hilang, rasa ngilu nyeri makin sering datang apalagi kondisi kaki seperti pendek sebelah dan pincang berjalan. Masih ku ingat waktu kami di Sanggau rasa ngilu tersebut memang pernah datang sekali kali tapi suami selalu sembuh setelah diurut bude langganan jadi ya kami kira hanya tegang otot paha atau salah urat. Kemudian bulan Maret kami pindah ke Kabupaten Bengkayang, suami mengalami serangan ngilu selama dua hari, tidak dapat bangun dari tempat tidur dan mesti dipapah. Semenjak serangan tersebut suami saya jalannya sudah mulai tidak normal atau bisa dikatakan pincang di sebelah kiri. Saya mulai khawatir ada yang salah, makin hari suami mengeluh ngilu klo bangun dari duduk dilantai, klo duduk dikursi tidak sakit atau duduk saat menyetir juga tidak sakit. 

Suami mengajukan cuti dibulan agustus, kebetulan mamak saya juga mau chekup kesehatannya di Kuching,jadi setelah pulang dari Kuching suami akan melakukan pemeriksaan di Pontianak.

Agustus 2022

Alhamdulillah urusan mamak di Kuching lancar, mak dikasi obat untuk sebulan dan dikasi pilihan untuk melaksanakan tes saraf bulan depan. Pulang dari Kuching besoknya saya dan suami ke rumah sakit untuk rontgen dan ketemu salah satu dokter tulang yang cukup terkenal di Pontianak. Saya menunggu di mobil karena saya pikir suami baru akan daftar dan tanya jadwal dokter saja. Ternyata dokter kebetulan ada ditempat jadi suami sekalian melakukan pemeriksaan lengkap, saya tetap menunggu di mobil karena prosesnya tidak lama. 

Suami keluar dari pintu rumah sakit dengan membawa hasil rontgen, dan bilang dokter menyarankan operasi tidak ada tindakan lain, diagnosis penyakit faktur pelvis. Penyebabnya pernah jatuh sehingga menyebabkan tulang mengalami trauma, suami saya mulai mengingat kapan dia pernah jatuh ternyata main futsal tiga tahun lalu, waktu itu seingat saya tidak ada lebam apalagi patah tulang, hanya suami merasa sakit seperti urat tertarik. Saya shock sedih campur aduk perasaan, tapi masih belum puas dengan hasil penjelasan dokter tersebut, saya masih berpikir ingin mencari alternatif lain mungkin masih bisa disembuhkan dengan fisioterapi.

 Saya dan suami kemudian berembuk bagaimana baiknya, jujur mendengar kata operasi saya belum siap, apalagi dokter bilang suami akan memakai implan pengganti tulang yang rusak, penjelasan dokter juga terlalu minim untuk kami cerna. Akhirnya kami memutuskan mencari alternatif perbandingan ke Kuching bulan depan ikut jadwal konsul mamak saya. Kami liat tabungan kami insyaallah cukup untuk melakukan medical chekup disana, dan kami juga membawa hasil rontgen tulang dari rumah sakit kemarin. Dan alhamdulillah sekali setelah search tentang dokter tulang di Malaysia, salah satu dokter tulang terbaik ada di Kuching di rumah sakit KPJ Kuching, Masya-Allah seperti dipermudah semuanya sama Allah. Kami kemudian mendaftar untuk temu janji dengan Dokter Lee Woo Guan bulan depan.

September 2022

Kami berangkat dari Pontianak dengan sangat optimis mamak bisa menjalani tes saraf dengan lancar, dan suami mendapatkan alternatif pengobatan yang kami harapkan tanpa melalui operasi besar seperti hasil di Pontianak. 
Alhamdulillah tes saraf mamak lancar, mamak tidak perlu operasi hanya perlu minum obat mengatasi keluhan di tangannya, urusan mama selesai. Ketika nama suami dipanggil masuk keruangan, saya masih mendampingi mak di loket pembayaran, begitu selesai urusan mamak saya bekejar kelantai dua menyusul suami yang terakhir saya tinggalkan dalam posisi memangku anak saya tidur. 

Saya kemudian izin masuk keruangan dokter menyusul suami saya, langsung mengambil Baby Delisha dari pangkuan suami agar suami bisa langsung diperiksa secara fisik oleh dokter. Bahasa dokter yang tenang menjelaskan gambar rontgen di depan kami membuat saya ikut tenang dan tidak panik. Setelah sekitar 20 menit di dalam ruangan dan semua pertanyaan kami dijawab dengan jelas secara rinci, kami dibawa Suster Jenny (asisten dokter Lee) keruangan yang ada video gambaran tindakan operasi dan etalase yang berisikan berbagai jenis contoh bentuk implan tulang. Suami tidak melakukan tindakan rontgen ulang sewaktu disana, jadi dokter mau membaca hasil rekam medic serta rontgen dari Pontianak, alhamdulillah ya Allah, jadi biaya yang dibayarkan hanya biaya konsultasi dan pendaftaran pasien sebesar 100rm (sekitar Rp.350.000,-).    

Selesai dari rumah sakit kami pulang ke apartment, selesai beres - beres, mandi, makan, kami bepaham dengan mamak. Penjelasan Dokter Lee suami benar mengalami faktur pelvis, kondisi dimana tulang pinggul mengalami benturan keras sehingga mengalami trauma (luka dalam), rasa sakit yang hilang datang akibat dari pembuluh darah yang tidak lancar ditulang yang rusak, jadi bola atau bulatan yang seperti bola di dalam tulang pinggul mengalami kerusakan dan membusuk. Posisi tulang sebelah kiri sudah ta seimbang sehingga mengalami kepincangan. Tidak ada solusinya pengobatan lain memang selain operasi, membuang tulang yang rusak diganti dengan implan tulang, disarankan memilih bahan implan terbaik yaitu implan berbahan keramik.

 Dokter Lee juga menjelaskan teknik operasi yang digunakan, ada dua alternatif dalam operasi penggantian tulang pinggul. Yang pertama disebut Direct Anterior Approach (DAA), operasi penggantian pinggul dari bagian depan. Yang kedua disebut Posterior Approach, metode tradisional penggantian pinggul dari punggung belakang. Dokter Lee merupakan salah satu dokter yang memperkenalkan teknologi DAA dan menyarankan kami memilih tehnik operasi tsb. (Perbandingan kedua tehnik tersebut akan saya tambahkan dinote). 

Kami bertanya kepada beliau apakah tehnik tersebut sudah ada di Indonesia? (Ketika bertanya kami belum mengetahui bahwa beliau yang memperkenalkan teknologi terkini yaitu “Operasi Penggantian Pinggul” dengan metode “Minimal Invasif” (Minimal Invasive Hip Replacement).  Yang kemudian disebut metode DAA. Sungguh kami bertanya dengan polosnya)       
Beliau menjawab : Saya ragu kalo metode tersebut sudah ada di Indonesia. Mungkin anda bisa mencari tahu sendiri untuk dijadikan bahan perbandingan dan referensi. (Setelah tahu info diatas saya makin respect dengan beliau).
Kami juga bertanya tentang biaya operasi tersebut, biaya all in sudah termasuk implan, tindakan, rawat inap sekitar 4 hari 3 malam beserta obat obat an sekitar RM. 38.000 ( Rp.133.000.000 ).  Mamak sedikit terkejut dengar dengar cerita kami, operasi besar hanya butuh 3 hari di rumah sakit benar ke ndak?! Saya jawab benarlah mak kita pon cukup jelas dengar dokternye ngomong, semue dijawab pertanyaan kite, jelas sekali setelah 3 bulan operasi sembuh total, implannye seumur hiduplah dalam badan (masa cek ulang 20th melihat posisi implan dan ketahanan tubuh sesuai umur). Kami dikasi waktu tiga bulan paling lama melakukan tindakan operasi agar cepat sembuh dan sakit tidak belarut. Kami pulang ke Pontianak untuk berjuang, mencari biaya, kemudian izin pengobatan, berembuk kembali dengan keluarga besar. Mamak seh udah memutuskan support kami untuk melakukan operasi di Kuching, kami pun sebenarnya sudah ada pilihan, pulang ke Pontianak kami akan buat langkah - langkah persiapan untuk operasi, tanggal tindakan, pasca operasi. 


Bismillah…
(Lanjut Part 2)

Note Tambahan : 

Setelah bertemu dengan Dokter Lee, sesampai diapartement saya dan suami searching tentang semua penjelasan dokter yang disampaikan ke kami. Saya lampirkan penjelasan secara rinci yang saya rangkum dari detikhealth.

Arthritis/degenerasi sendi dapat menyebabkan rasa nyeri terus menerus, atau juga hilang timbul (ini yang dirasakan suami selama tiga tahun belakangan sejak 2019, tapi sakit ditahun pertama kedua tidak terlalu sering, rasa nyeri mulai sering datang diakhir tahun 2021 kemudian perlahan suami tidak bisa di bonceng pakai motor, kemudian tidak bisa duduk di lantai, tiap bangun nyeri dan kemudian pincang dan mulai shalat duduk).

Dirasakan pada satu bagian tertentu ataupun dibeberapa bagian tubuh lainnya, rasa nyeri bisa dirasakan dari paha ke lutut atau berpusat di pinggul saja (suami merasakan di sekitar arena paha kiri keatas arena pinggul makanya dikira hanya salah urat saja atau urat tertarik).

Karena konsumsi obat sudah tidak efektif, untuk menghilangkan nyeri karena osteoarthritis perlu dilakukan operasi penggantian pinggul. Melalui proses implantasi, tulang dan sendi yang sudah rusak dapat diganti dengan tulang sendi buatan. Ada dua alternatif dalam operasi penggantian pinggul yang pertama DAA (penggantian pinggul dari depan) dan PA (metode tradisional penggantian tulang dari punggung tulang belakang), dua alternatif tersebut sekilas sepele, tapi bagi pasien perbedaannya cukup besar dalam hal cepatnya proses pemulihan dan resiko komplikasi.

1. Direct Anterior Approach (DAA)

    *operasi penggantian pinggul dilakukan melalui sebuah celah yang dilakukan tanpa memotong otot pinggul

    *pasien dapat segera pulih dengan cepat bahkan hanya perlu rawat inap 1-2 hari sahaja. Dengan proses pemulihan yang cepat konsumsi obat penahan nyeri jauh lebih sedikit.

    *risiko diskolasi sendi sangat minim terjadi jika dibandingkan dengan metode PA, sehingga pasien dapat begerak bebas tanpa khawatir terjadi diskolasi. Pasien dapat segera melanjutkan aktiviti sehari - hari dengan normal.    

    *bekurangnya resiko kerusakan otot karena tidak perlu melepas otot dari paha, dokter menggunakan fluoroskopi sehingga didapatkan posisi implan yang akurat sehingga dua kaki sama panjang. Karena otot tidak dilepaskan dan dijahit kembali sehingga pasien tidak perlu waktu lama agar otot tersebut pulih.

    *metode DAA merupakan terbosan terbaik dalam operasi penggantian pinggul, namun metode yang dilakukan cukup sulit, diperlukan dokter yang berpengalaman. Dokter ahli bedah akan membuat sayatan sepanjang 3-4 inci dibagian atas paha, walaupun hanya sayatan operasi ini termasuk operasi besar yang memakan waktu 6-7 jam. Diperlukan dokter yang melakukan latihan intensif agar operasi dapat berjalan sukses dengan menghindari risiko komplikasi patah tulang pinggul.  (Salah satu dokter ortopedik yang berpengalaman dengan tehnik terbaru ini adalah dokter Lee Woo Guan)

2. Posterior Approach (Punggung Belakang)

    *metode tradisional penggantian pinggul dari punggung belakang, membuat sayatan dari punggung belakang hingga ke paha, dimana operasi dilakukan dengan melepas otot paha, kemudian memperbaiki / menjahit kembali otot yang dilepaskan. Pasien butuh waktu lama untuk sembuh.

    *dapat terjadi resiko kerusakan otot, mengkonsumsi obat anti nyeri dalam jangka waktu yang panjang sehingga menyebabkan pemulihan akan lebih lama untuk pasien.

    *dapat terjadi diskolasi sendi yang dapat menghambat pasien begerak bebas, sehingga mengganggu melanjutkan aktivitas sehari - hari. 


#rumahsakitkpj #kpjkuching #pengobatandikuching





Post a Comment